Kalau dilihat sepintas sich dari bentuk luar dan isinya, pasti pemikiran langsung tertuju ke bacaan anak-anak yang sarat dengan imajinasi dan gambar-gambar tokoh yg dibuat selucu mungkin misalnya binatang, seperti tikus (jadi ingat dengan jerry dari serial Tom and Jerry, hahaha).
Lebih dari sebulan buku itu hanya nangkring di rak buku aja, dan mulai dijamah lagi pada saat aku bosan di rumah tante sendirian, sementara seluruh penghuni rumah lagi keluar karena ada urusan masing-masing. Alhasil, untuk mengusir kebosanan di rumah, aku mulai ambil buku itu dan mulai membacanya. And see, I really love this book. Buku ini benar-benar mengajarkan mengenai berbagai macam sifat manusia dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam kehidupannya. Hal yang paling menarik lagi, penulisnya memberikan gambaran dari setiap sifat mengambil solusi untuk masalah yang dihadapinya itu dengan lugas dan sederhana. Penulis tidak mengangkat teori-teori yang terkadang terlalu berat untuk dicerna, namun dituangkan dalam bentuk sosok tikus yang memiliki 4 sifat manusia yang berbeda-beda dan bagaimana setiap tikus itu menyikapi masalah yang mereka hadapi bersama.
Lebih dari sebulan buku itu hanya nangkring di rak buku aja, dan mulai dijamah lagi pada saat aku bosan di rumah tante sendirian, sementara seluruh penghuni rumah lagi keluar karena ada urusan masing-masing. Alhasil, untuk mengusir kebosanan di rumah, aku mulai ambil buku itu dan mulai membacanya. And see, I really love this book. Buku ini benar-benar mengajarkan mengenai berbagai macam sifat manusia dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam kehidupannya. Hal yang paling menarik lagi, penulisnya memberikan gambaran dari setiap sifat mengambil solusi untuk masalah yang dihadapinya itu dengan lugas dan sederhana. Penulis tidak mengangkat teori-teori yang terkadang terlalu berat untuk dicerna, namun dituangkan dalam bentuk sosok tikus yang memiliki 4 sifat manusia yang berbeda-beda dan bagaimana setiap tikus itu menyikapi masalah yang mereka hadapi bersama.
Semoga referensi ini bisa menginspirasi pembaca juga :)
-------------------------------------
JUDUL : Who Moved My Cheese?
PENGARANG : Dr. Spencer Johnson
PENGENALAN TOKOH
1. Sniff, digambarkan sebagai seekor tikus yang dapat "membaui" perubahan dengan segera.
2. Scurry, digambarkan sebagai seekor tikus yang selalu sigap dalam hal pengambilan suatu tindakan ( sesuai dengan namanya sich, hihihi).
3. Hem, digambarkan sebagai seekor tikus yang selalu melakukan penolakan terhadap perubahan yang terjadi karena rasa takut dalam dirinya lebih kuat dan membawanya ke hal yang lebih buruk lagi.
4. Haw, digambarkan sebagai seekor tikus yang selalu berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi sehingga dia siap untuk sesuatu yang lebih baik lagi.
RESENSI
Buku "Who Moved My Cheese?" mengisahkan 4 ekor tikus dengan empat karakter yang berbeda, yaitu Sniff, Scurry, Hem, dan Haw. Keempat ekor tikus ini sedang mencari cheese pada Maze yaitu sebuah labirin yang gelap serta menyesatkan. Awalnya, keempat ekor tikus ini mencari cheese tersebut menggunakan insting yang dimiliki oleh masing-masing dengan prinsip trial and error. Bukan tidak mungkin keempat tikus ini tersesat pada labirin yang tidak pernah mereka jumpai sebelumnya. Namun, mereka selalu berusah mencari dan mencari dengan kemampuan yang mereka miliki. Berkat kekompakan dan juga insting yang mereka miliki akhirnya mereka menemukan setumpukan cheese pada lokasi yang dinamakan Cheese Station C.
Keempat ekor tikus itu sangat berbahagia karena mereka telah menemukan persediaan cheese yang mereka inginkan akhirnya ditemukan juga. Mereka begitu menikmati cheese yang telah mereka temukan. Setiap hari mereka selalu mengunjungi station itu untuk menikmati cheese tersebut. Begitu juga halnya dengan Sniff dan Scurry, setiap hari mereka mengunjui station dimana cheese itu berada. Setiap pagi mereka berdua melepas dan mengikatkan sepatu serta mengalungkannya pada leher. Satu hal yang tidak lupa mereka lakukan adalah sebelum menyantap cheese mereka selalu memandang sekeliling ruangan itu dan melihat apakah ada perubahan pada ruangan tersebut atau tidak. Berbeda halnya dengan Hem dan Haw, keduanya awalnya melakukan hal yang sama yaitu berangkat ke station dimana cheese itu berada. Namun setelah mereka mengetahui jalan ke station tersebut, mereka menjadi malas dan bangun siang (kelihatan mereka berdua jadi sosok yang arogan sich karena merasa sudah mengetahui arah jalan ke cheese tersebut).
Masalah muncul ketika keempat ekor tikus itu menemukan cheese pada station itu kosong. Sniff dan Scurry sebenarnya tidak heran dengan perubahan itu, karena mereka sadar bahwa suatu saat cheese tersebut akan habis karena setiap hari dimakan. Sniff dan Scurry segera beranjak dari station itu dan mencari cheese di station lainnya. Mereka menyadari bahwa cheese pada station C telah berubah dan mereka pun harus berubah jika ingin tetap bertahan hidup. Namun berbeda dengan reaksi Hem dan Haw. Mereka kaget, marah, dan berteriak keras "Who moved my cheese?". Hem memandang kondisi itu adalah sesuatu yang tidak adil, dimana dia beranggapan bahwa cheese itu patut dia makan selamanya dan ada orang yang telah memindahkannya ke suatu tempat. Sementara Haw, dia bingung memikirkan mengapa hal ini terjadi dan apa yang harus dilakukannya.
Di lain tempat, Sniff dan Scurry yang berani mengambil tantangan mencari cheese baru tidak luput dari banyaknya jalan buntu pada Maze dan cheese tidak ditemukan. Namun, mereka berdua tidak patah semangat dan terus mencari. Akhirnya mereka menemukan cheese pada suatu lokasi yang mereka namakan Cheese Station N. Ternyata cheese yang mereka temukan itu lebih enak dari cheese sebelumnya dan mereka dapat menikmatinya dengan puas.
Sementara itu, Hem dan Haw masih tetap memandangi station C yang kosong tersebut dan berharap cheese mereka akan dikembalikan. Hem hanya diam terpaku dan putus asa melihat kondisi yang dihadapi. Haw yang awalnya putus asa mulai tidak tahan dengan kondisi tersebut. Mereka berdua awalnya sepakat untuk mencari cheese pada lokasi lain. Namun, sebelum mereka keluar dari station itu, Hem memutuskan untuk tetap tinggal di station itu karena dia yakin cheese itu akan kembali kepadanya. Akhirnya Haw pergi berpetualang sendiri untuk mencari cheese dan meninggalkan Hem sendirian. Rasa takut selalu menyergapnya namun dia berusaha menghilangkan rasa takut itu dengan membayangkan bahwa dia akan menemukan cheese baru yang lebih enak lagi diluar sana. Lama-kelamaan perjalanannya semakin ringan dan dia semakin mantap dalam mencari cheese. Sepanjang jalan dia selalu memberikan tanda pada dinding Maze dan berharap tanda itu bisa dijadikan Hem sebagai petunjuk jika dia sudah berani menghilangkan rasa takutnya. Haw mendapatkan banyak pengalaman baru selama perjalanannya mencari cheese yang baru. Akhirnya perjuangannya menghilangkan rasa takut itu memberikan hasil, dia menemukan cheese pada station N dan berhasil menemukan Sniff dan Scurry. Mereka bertiga berbahagian menikmati cheese baru yang ditemukan. Walaupun Haw sudah menemukan kebahagian baru di lokasi itu, dia tetap berharap Hem dapat menghilangkan rasa takutnya sehingga dapat menemukan mereka di station itu dengan yang telah diberikannya.
Masalah muncul ketika keempat ekor tikus itu menemukan cheese pada station itu kosong. Sniff dan Scurry sebenarnya tidak heran dengan perubahan itu, karena mereka sadar bahwa suatu saat cheese tersebut akan habis karena setiap hari dimakan. Sniff dan Scurry segera beranjak dari station itu dan mencari cheese di station lainnya. Mereka menyadari bahwa cheese pada station C telah berubah dan mereka pun harus berubah jika ingin tetap bertahan hidup. Namun berbeda dengan reaksi Hem dan Haw. Mereka kaget, marah, dan berteriak keras "Who moved my cheese?". Hem memandang kondisi itu adalah sesuatu yang tidak adil, dimana dia beranggapan bahwa cheese itu patut dia makan selamanya dan ada orang yang telah memindahkannya ke suatu tempat. Sementara Haw, dia bingung memikirkan mengapa hal ini terjadi dan apa yang harus dilakukannya.
Di lain tempat, Sniff dan Scurry yang berani mengambil tantangan mencari cheese baru tidak luput dari banyaknya jalan buntu pada Maze dan cheese tidak ditemukan. Namun, mereka berdua tidak patah semangat dan terus mencari. Akhirnya mereka menemukan cheese pada suatu lokasi yang mereka namakan Cheese Station N. Ternyata cheese yang mereka temukan itu lebih enak dari cheese sebelumnya dan mereka dapat menikmatinya dengan puas.
Sementara itu, Hem dan Haw masih tetap memandangi station C yang kosong tersebut dan berharap cheese mereka akan dikembalikan. Hem hanya diam terpaku dan putus asa melihat kondisi yang dihadapi. Haw yang awalnya putus asa mulai tidak tahan dengan kondisi tersebut. Mereka berdua awalnya sepakat untuk mencari cheese pada lokasi lain. Namun, sebelum mereka keluar dari station itu, Hem memutuskan untuk tetap tinggal di station itu karena dia yakin cheese itu akan kembali kepadanya. Akhirnya Haw pergi berpetualang sendiri untuk mencari cheese dan meninggalkan Hem sendirian. Rasa takut selalu menyergapnya namun dia berusaha menghilangkan rasa takut itu dengan membayangkan bahwa dia akan menemukan cheese baru yang lebih enak lagi diluar sana. Lama-kelamaan perjalanannya semakin ringan dan dia semakin mantap dalam mencari cheese. Sepanjang jalan dia selalu memberikan tanda pada dinding Maze dan berharap tanda itu bisa dijadikan Hem sebagai petunjuk jika dia sudah berani menghilangkan rasa takutnya. Haw mendapatkan banyak pengalaman baru selama perjalanannya mencari cheese yang baru. Akhirnya perjuangannya menghilangkan rasa takut itu memberikan hasil, dia menemukan cheese pada station N dan berhasil menemukan Sniff dan Scurry. Mereka bertiga berbahagian menikmati cheese baru yang ditemukan. Walaupun Haw sudah menemukan kebahagian baru di lokasi itu, dia tetap berharap Hem dapat menghilangkan rasa takutnya sehingga dapat menemukan mereka di station itu dengan yang telah diberikannya.
-------------------------------------
Who moved my cheese? dengan 4 tokoh utama menawarkan angin segar dalam mengembangkan pola pikir kita mengantisipasi perubahan yang terjadi, bagaimana beradaptasi serta menikmati perubahan tersebut. Satu hal yang paling penting lagi yaitu tetap siap untuk perubahan baru yang datang secara cepat dan tidak terelakkan. Apakah kita mau menjadi Sniff, Scurry, Hem, Haw? Itu tergantung diri kita masing-masing. Yang jelas, perubahan itu tidak dapat dihindarkan dan kita juga harus bisa memberikan tanggapan yang tepat untuk perubahan tersebut. :)
Who moved my cheese? dengan 4 tokoh utama menawarkan angin segar dalam mengembangkan pola pikir kita mengantisipasi perubahan yang terjadi, bagaimana beradaptasi serta menikmati perubahan tersebut. Satu hal yang paling penting lagi yaitu tetap siap untuk perubahan baru yang datang secara cepat dan tidak terelakkan. Apakah kita mau menjadi Sniff, Scurry, Hem, Haw? Itu tergantung diri kita masing-masing. Yang jelas, perubahan itu tidak dapat dihindarkan dan kita juga harus bisa memberikan tanggapan yang tepat untuk perubahan tersebut. :)